Disdikbud Kutai Timur Dorong Penggunaan Teknologi untuk Pembelajaran dan Administrasi, Namun Hadapi Tantangan

Loading

INSPIRASIMEDIA.COM, SANGATTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur terus berupaya untuk memanfaatkan teknologi dalam memperbaiki proses pembelajaran dan administrasi di sekolah-sekolah.

Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Disdikbud Kutai Timur, Abbas Husaini, menyampaikan bahwa guru-guru diharapkan untuk memanfaatkan teknologi, tidak hanya dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga untuk keperluan administrasi seperti absensi, penilaian, dan pengelolaan data melalui platform digital seperti PMM (Merdeka Mengajar).

“Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan bukan hanya sebagai alat bantu dalam pembelajaran, tetapi juga untuk memudahkan proses administrasi. Dengan menggunakan platform seperti PMM, guru bisa lebih efisien dalam melakukan penilaian dan mendokumentasikan kemajuan siswa, serta memantau hasil kerja mereka,” ujar Abbas Husaini.

Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses administrasi dan meningkatkan kualitas pengajaran dengan pemanfaatan data yang lebih terstruktur.

Namun, di balik kemajuan ini, Abbas juga mengakui adanya tantangan yang dihadapi oleh sebagian besar guru. Beberapa guru mengeluhkan terbatasnya waktu yang mereka miliki untuk fokus sepenuhnya pada pembelajaran siswa, karena mereka juga harus mengelola administrasi dan meng-upload hasil kerja mereka untuk mendapatkan kredit poin.

“Kami menyadari bahwa selain memberikan pembelajaran yang berkualitas, para guru juga harus mengelola berbagai tugas administratif, yang kadang-kadang mengganggu fokus mereka terhadap proses belajar-mengajar,” katanya.

Disdikbud Kutai Timur berencana untuk mencari solusi atas masalah ini dengan memberikan pelatihan tambahan mengenai manajemen waktu dan penggunaan teknologi secara efektif, agar guru dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran tanpa terbebani oleh tugas administrasi yang terlalu banyak.

Meskipun tantangan ini ada, Disdikbud tetap berkomitmen untuk mendorong penggunaan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan di Kutai Timur, sambil memastikan bahwa para guru mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam menjalankan tugas mereka dengan baik. (di/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini