Desa Muara Kaman Ulu Bangun Pelantar Wisata Kayu Ulin di Tepian Sungai

Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra. (Foto: Istimewa)

Loading

Inspirasimedia.com, TENGGARONG – Desa Muara Kaman Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mulai membangun pelantar wisata berbahan kayu ulin di tepian Sungai Matang. Pembangunan ini digagas sebagai upaya menghadirkan destinasi baru bagi warga sekaligus wisatawan, dengan memanfaatkan keindahan panorama alami di kawasan tersebut.

Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra, menjelaskan bahwa pengerjaan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini menggunakan Dana Desa. Meski anggaran terbatas, proyek ini dipastikan berjalan berkesinambungan.

“Prinsipnya dikerjakan terus, meskipun sedikit demi sedikit. Jadi berkelanjutan, tidak sekaligus selesai,” ujarnya

Konsep pelantar terinspirasi dari Taman Tanjung Tenggarong, namun dikembangkan dengan sentuhan khas Sungai Mahakam. Kayu ulin dipilih sebagai material utama, karena dinilai kokoh sekaligus memiliki nilai estetika tinggi.

“Modelnya seperti di Timbau, Taman Tanjung, tapi kita pakai ulin,” kata Hendra menambahkan.

Namun, pembangunan membutuhkan dana besar. Untuk rampung sepenuhnya, diperlukan biaya hingga miliaran rupiah. Sementara itu, Dana Desa yang diterima tiap tahun harus dialokasikan ke berbagai sektor lain.

“Untuk proyek ini bisa sampai dua sampai tiga miliar, tapi dana desa terbatas, kadang hanya Rp75 sampai Rp100 juta,” terangnya.

Sebagai solusi, pemerintah desa berencana melibatkan perusahaan sekitar melalui program CSR agar pembangunan lebih cepat terealisasi.

Lokasi pelantar sendiri menyimpan daya tarik unik. Dari sisi barat Sungai Matang, pengunjung bisa langsung menyaksikan keindahan matahari terbit. Jika tertata rapi, kawasan ini berpotensi besar menjadi ikon wisata baru desa.

“Pemandangannya bagus sekali. Kalau dikelola dengan baik, bisa jadi daya tarik utama,” jelas Hendra.

Lebih jauh, proyek ini tidak hanya ditujukan untuk membangun ruang publik semata. Pemerintah desa juga menyiapkan konsep pengembangan UMKM, kuliner, hingga spot foto agar mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

“Kalau sudah jadi, kios UMKM bisa kita siapkan. Ini bukan sekadar tempat wisata, tapi wadah perputaran ekonomi warga,” tegasnya.

Tahun depan, Pemdes menargetkan tambahan anggaran minimal Rp100 juta untuk melanjutkan pembangunan, sembari berharap dukungan perusahaan sekitar turut mempercepat realisasi.

“Sedikit demi sedikit kita bangun, yang penting konsisten. Mudah-mudahan tahun 2026 dapat tambahan anggaran dan ada dukungan dari pihak swasta,” tutup Hendra. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini