DPRD Kutim Dorong Kerja Sama Lintas Dinas untuk Akselerasi Penurunan Stunting
![]()

SANGATTA—Angka stunting di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang terbilang masih cukup tinggi. Anggota DPRD Komisi D, Akhmad Sulaeman, mengungkapkan keprihatinannya dan menegaskan pentingnya penanganan stunting yang lebih serius.
Sulaeman menjelaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan pada Dinas Kesehatan semata, tetapi juga memerlukan keterlibatan dinas terkait lainnya. Kolaborasi antar-dinas dinilai sangat penting untuk menurunkan angka stunting secara signifikan. Ia menyebut setidaknya ada dua dinas yang terkait langsung dalam penanganan stunting.
“Daerah-daerah tertentu itu penanganannya memerlukan keseriusan, bukan hanya dari Dinas Kesehatan saja tapi juga dari Dinas Kependudukan juga,” tambahnya.
Sebagai anggota DPRD, Sulaeman menyadari perannya untuk benar-benar memastikan agar Dinas Kesehatan mengalokasikan dana dan perhatian yang memadai untuk masalah ini. Upaya pendorongan ini menunjukkan komitmen politik untuk memastikan penanganan stunting dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
“Tapi kita dari DPRD ini cuman bisa mendorong bagaimana Dinas Kesehatan memberikan dana perhatian kesitu, yang jelas untuk masalah stunting ini kan ada dua dinas yang terkait di situ,” tambahnya.
Perlunya penanganan yang lebih serius ini didukung oleh data SSGI yang menunjukkan tantangan yang nyata. Prevalensi stunting di Kutai Timur tercatat 24,7% pada 2022, meningkat menjadi 29% pada 2023 menjadikannya angka tertinggi di Kalimantan Timur, dan kemudian turun sedikit menjadi 26,9% pada 2024.
Sulaeman menekankan bahwa kasus stunting yang justru meningkat dalam dua tahun terakhir memerlukan perhatian khusus. Ia menjelaskan adanya permasalahan besar yang harus diselesaikan, dan telah memanggil Dinas Kesehatan terkait beberapa kali untuk membahas persoalan serius ini.
“Ya Dinas Kesehatan kan kita sudah berapa kali kali sudah memanggil, ini kenapa ada permasalahan besar yang harus diselesaikan khususnya Dinas Kesehatan, yaitu menyangkut stunting yang dua tahun terakhir ini kan semakin naik tuh,” ujar Sulaeman. (ADV)



Tinggalkan Balasan