Disdik Kutim Siapkan Langkah Antisipasi Jika Dana Transfer dari Pusat Berkurang
![]()
Inspirasimedia.com,SANGATTA –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memastikan tetap menjaga stabilitas program pendidikan di daerah meskipun muncul wacana penurunan dana transfer dari pemerintah pusat.
Kepala Disdik Kutim, Mulyono, menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipasi agar sektor pendidikan tidak terdampak secara signifikan. Isu pengurangan dana transfer memang tengah menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena dapat memengaruhi kemampuan fiskal daerah dalam menjalankan berbagai program prioritas.
Namun, ia menekankan bahwa saat ini situasinya belum pasti dan perlu disikapi dengan hati-hati.
“Kita belum bisa berteriak terlalu keras karena belum pasti. Tapi kalau memang ada pengurangan, tentu kita akan sesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah,” uujarnya.
Ia menjelaskan, langkah penyesuaian yang dimaksud bukan berarti pemangkasan program secara sembarangan, melainkan pengaturan ulang prioritas kegiatan agar tetap fokus pada hal-hal yang mendesak dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Selama perhatian Pemkab Kutim masih sekuat sekarang, sektor pendidikan akan tetap menjadi prioritas,” tambahnya.
Ia juga mencontohkan, tahun 2025 saja alokasi anggaran pendidikan masih mencapai lebih dari 20 persen dari total APBD Kutim. Pencapaian ini dinilai menunjukkan konsistensi pemerintah daerah dalam menempatkan pendidikan sebagai salah satu urusan wajib yang harus dijaga keberlangsungannya.
“Bupati dan Wakil Bupati kita punya komitmen yang kuat terhadap pendidikan. Itu yang membuat kita optimistis. Walaupun ada dinamika fiskal, kita tidak akan kehilangan arah,” imbuhnya.
Mulyono menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melaksanakan program prioritas seperti pemberian insentif guru, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, serta penguatan mutu pendidikan dasar dan menengah.
“Kalau pun nanti ada penyesuaian, kita akan lakukan dengan cermat. Program utama seperti insentif guru dan pembangunan sekolah akan tetap menjadi prioritas,” tegasnya.
Langkah ini dianggap realistis agar pelayanan pendidikan tetap berjalan optimal di tengah keterbatasan keuangan daerah.
“Yang jelas, kami akan menjaga agar seluruh kegiatan pendidikan tetap berjalan, meskipun dihadapkan pada tantangan fiskal,” tutupnya.(Adv)



Tinggalkan Balasan