Mau Harga Sawit Lebih Stabil? Pabrik Hilirisasi Bisa Jadi Jawabannya
![]()

SANGATTA — Ide pembangunan pabrik hilirisasi kelapa sawit di Kutai Timur terus bergulir. Gagasan ini bukan sekadar impian, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi komoditas sawit yang selama ini hanya dijual dalam bentuk mentah.
Anggota DPRD Kutai Timur, Yusri Yusuf, mengungkapkan bahwa usulan ini sudah masuk dalam pembahasan internal legislatif. “Kemarin kami rapat, tapi ini baru wacana. Artinya, kami pun udah ngusulin dibikin pabrik CPO atau pabrik hilirisasi untuk pengelolaan sawit sehingga menjadi bahan baku,” ujarnya.
Menaikkan nilai dari bahan mentah ke setengah jadi
Rencana ini bertujuan mengubah tandan buah segar (TBS) menjadi produk setengah jadi atau bahan baku industri yang lebih bernilai. Dengan adanya pabrik pengolahan di wilayah Kutai Timur, hasil panen petani tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pembeli luar. Produk olahan lokal juga bisa langsung dimanfaatkan masyarakat setempat, membuka peluang ekonomi baru di tengah masyarakat.
Yusri menekankan bahwa kehadiran pabrik semacam ini bukan hanya soal nilai tambah komoditas, tapi juga soal keadilan pasar. “Terus bisa mengontrol harga sawit TBS di pasaran, jadi perusahaan juga tidak semena-mena ngasih harga kepada masyarakat,” katanya.
Dorong PAD dan ciptakan lapangan kerja
Selain memberi kepastian harga bagi petani, pembangunan pabrik hilirisasi diproyeksikan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Sehingga bisa dipake oleh masyarakat, itu kan bisa menambah PAD, terus pembukaan lapangan kerja,” tambah Yusri.
Langkah ini sejalan dengan semangat kemandirian ekonomi daerah. Jika terealisasi, pabrik hilirisasi tidak hanya menjadi infrastruktur industri, tapi juga jembatan antara hasil kebun rakyat dan nilai ekonomi yang lebih adil.
Kini, pemerintah daerah bersama legislatif terus melakukan kajian mendalam untuk mematangkan rencana tersebut. Semua pihak berharap, langkah ini nantinya benar-benar menjawab problem lama petani sawit yaitu harga yang cenderung fluktuatif dan selalu terjadi ketergantungan kepada pihak luar. (ADV)



Tinggalkan Balasan