Hamdani Hasan: APRI Kaltim Hanya Raih Satu Emas, Satu Perak, Tiga Perunggu di FORNAS VIII

Loading

Inspirasimedia.com, MATARAM, NTB – Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pemancing Rekreasi Indonesia (DPP APRI) Kalimantan Timur (Kaltim) mengklarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan raihan tiga medali emas dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal itu disampaikan Ketua DPP APRI Kaltim, Hamdani Hasan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (3/8/2025). Ia menegaskan, perolehan medali yang benar adalah satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.

“Untuk kejurnas enam kategori di NTB ini sebenarnya target kita tiga emas. Tetapi ini sudah sangat luar biasa. Meskipun hanya satu emas, satu perak, dan tiga perunggu, saya rasa itu hasil yang sangat maksimal melihat cuaca dan kondisi laut di Lombok pada saat itu yang memang sangat tidak memungkinkan untuk dilaksanakan memancing,” ujar Hamdani.

Hamdani juga menyampaikan apresiasi kepada DPP APRI Sulawesi Tenggara yang berhasil keluar sebagai juara umum dengan torehan empat emas. Ia menyebut bahwa FORNAS IX pada 2027 nanti akan digelar di provinsi tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Juri FORNAS VIII NTB Tahun 2025, DPP APRI Kaltim meraih medali pada Kategori Popping (emas), Kategori Jigging (perak), serta tiga perunggu masing-masing pada Kategori Total Species, Kategori Jigging, dan Ikan Terberat Individu.

Penetapan juara dilakukan oleh Dewan Juri dan dinyatakan sah tanpa intervensi pihak manapun, sebagaimana tertulis dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Juri dan Direktur Turnamen, Kais Haryanto.

Hamdani meluruskan kesalahpahaman yang muncul akibat kurangnya komunikasi antara atlet dan pengurus dalam memahami sistem penghitungan medali beregu. Menurutnya, sebagian atlet mengira peringkat 1, 2, dan 3 di kategori popping dihitung tiga emas.

“Jadi komunikasi yang tidak melibatkan DPP dalam memberikan penjelasan ini menyebabkan kesalahpahaman. Teman-teman atlet mengira bahwa peringkat 1, 2, dan 3 di kategori popping dihitung tiga emas. Padahal sebenarnya sistemnya beregu. Semua anggota tim memang mendapatkan medali, tetapi dalam catatan resmi hanya dihitung satu emas,” jelasnya.

Ia menegaskan, berita yang menyebut APRI Kutim mendapat tiga emas adalah keliru dan sudah diminta untuk dikoreksi.

“Sudah malam itu saya sampaikan agar media yang sudah menayangkan berita keliru tersebut segera menariknya. Karena ini menyangkut kredibilitas APRI juga ke depannya,” tegas Hamdani.

Selain itu, Hamdani menambahkan bahwa dalam ajang nasional seperti FORNAS, semua peserta bertanding mewakili provinsi, bukan kabupaten atau daerah asal.

“Jadi ini event nasional. Semua tim, baik dari Kutim, Berau, Bontang, Samarinda, maupun dari DPP sendiri, mewakili Provinsi Kalimantan Timur. Atletnya memang hasil seleksi dari Kutim, tapi tim yang dikirim adalah tim DPP APRI Provinsi,” tambahnya.

Ajang yang diselenggarakan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) ini mempertandingkan enam kategori memancing, yakni Jigging, Popping, Total Species, Ikan Terberat, Trolling, dan Total Point.

Rekapitulasi Medali DPP APRI di FORNAS VIII NTB 2025:

1. DPP APRI Sulawesi Tenggara (Kategori Jigging: 1 emas, Total Species: 1 emas, Total point: 1 emas dan Ikan Terberat: 1 emas. Total Point: 1 perak dan 1 perunggu)

2. DPP APRI Kalimantan Timur (Kategori Popping: 1 emas Jigging: 1 perak dan 1 perunggu. Total Species: 1 perunggu Ikan Terberat Individu: 1 perunggu)

3. DPP APRI NTB (Kategori Ikan Terberat: 1 perak Popping: 1 perunggu)

4. DPP APRI Jawa Barat (Kategori Trolling: 1 emas)

5. DPP APRI Banten (Kategori Trolling: 1 perunggu)

6. DPP APRI Sumatera Selatan (Kategori Trolling: 1 perak)

7. DPP APRI Jawa Tengah (Kategori Popping: 1 perak)

8. DPP APRI D.I. Yogyakarta (Kategori Total Species: 1 perak)

FORNAS VIII menjadi tonggak sejarah bagi komunitas olahraga memancing karena telah diakui sebagai bagian dari cabang olahraga prestasi dalam kategori Sport Interest Based Community (SIBC). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini