Dinkes Bontang Inisiasi Program PMT untuk Balita dan Ibu Hamil Berisiko Gizi

(Foto: Istimewa)

Loading

Inspirasimedia.com, BONTANG – Dinas Kesehatan Kota Bontang atas nama Pemerintah Kota secara resmi menginisiasi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil yang menghadapi permasalahan gizi, Kamis (21/08/2025). Inisiatif ini merupakan upaya konkret Pemkot Bontang dalam mengakselerasi penanganan stunting yang masih menjadi tantangan kesehatan serius di wilayah tersebut.

Acara peluncuran yang berlokasi di Bontang dihadiri secara langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, Kepala Dinas Kesehatan Bahtiar Mabe, para kepala puskesmas, delegasi kelurahan, serta pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

Dalam presentasinya, Kadinkes Bahtiar Mabe menyampaikan hasil monitoring terkini. Data menunjukkan terdapat 1.219 balita yang tergolong stunting. Angka ini tersebar di semua kelurahan, dengan konsentrasi tertinggi di Loktuan (213 balita), Tanjung Laut Indah (124 balita), dan Tanjung Laut (113 balita).

“Data ini kami peroleh dari pemantauan lapangan dan kegiatan timbang balita beberapa waktu lalu. Hasil ini menjadi dasar intervensi program gizi, termasuk PMT,” jelasnya.

Wali Kota Neni Moerniaeni menyatakan bahwa reduksi angka stunting adalah prioritas utama. Ia menekankan pentingnya validitas data, intervensi gizi, dan monitoring lapangan yang berkelanjutan.

“Langkah pertama adalah pengumpulan data yang valid, kemudian dilakukan operasi timbang, pemberian makanan tambahan, serta evaluasi berkelanjutan. Alhamdulillah, laporan awal menunjukkan 30 persen anak yang sebelumnya stunting kini menunjukkan perkembangan positif,” ujarnya.

Sebagai penguatan program, Pemkot Bontang turut menandatangani MoU dengan Fakultas Kedokteran UMKT. Kerjasama ini akan menghadirkan tenaga spesialis untuk pendampingan medis, edukasi gizi, serta monitoring kesehatan ibu hamil dan balita.

“Kehadiran tenaga ahli UMKT menjadi tambahan kekuatan bagi pemerintah dalam memperkuat intervensi. Ini bukan hanya kerja Dinas Kesehatan, tapi kerja bersama seluruh masyarakat,” tambah Neni.

Melalui program ini, Pemkot Bontang optimis angka stunting dapat direduksi secara signifikan. Wali Kota Neni juga mengundang partisipasi aktif masyarakat.

“Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka berhak mendapatkan tumbuh kembang optimal. Mari kita kawal bersama program ini demi generasi Bontang yang lebih sehat dan berkualitas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini