Festival Olahraga Disabilitas Kaltim 2025: Bontang Jadi Pionir Kota Inklusif

Inspirasimedia.com, BONTANG – Festival Olahraga Disabilitas (FOD) Kalimantan Timur 2025 untuk pertama kalinya diselenggarakan di Kota Bontang. Penunjukan Bontang sebagai penyelenggara perdana menjadi suatu kehormatan yang membanggakan sekaligus menunjukkan posisi kota ini sebagai perintis dalam bidang olahraga inklusif di tingkat provinsi.
Bontang yang dikenal sebagai kota industri dengan perkembangan pesat ingin membuktikan bahwa kemajuan sebuah daerah tidak hanya diukur dari aspek infrastruktur dan perekonomian semata. Komitmen terhadap kelompok vulnerable, khususnya para penyandang disabilitas, menjadi indikator penting dalam pembangunan yang berkelanjutan. Penyelenggaraan festival olahraga ini dipandang sebagai wujud nyata kesungguhan pemrintah daerah dalam mengadvokasi inklusi sosial.
Apresiasi disampaikan oleh Suharyanto, Ketua NPCI Kaltim, terhadap kesiapan Bontang dalam menjadi tuan rumah. Ia menyatakan bahwa penyelenggaraan debut ini akan menjadi standar penilaian bagi festival serupa di wilayah lainnya.
“Harapan kami, Bontang mampu menginspirasi kota-kota lain di Kaltim dalam menyediakan ruang yang pantas bagi para penyandang disabilitas,” ungkapnya pada Rabu (27/8/2025).
Dengan partisipasi 247 peserta, festival ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga upaya membangun reputasi Bontang sebagai kota pelopor inklusi di Kalimantan Timur. Iwan Purnomo, Ketua NPCI Kota Bontang, menekankan bahwa pengalaman sebagai penyelenggara pertama akan menjadi legacy berharga bagi kemajuan olahraga disabilitas ke depannya.
“Kesuksesan Bontang dalam menggelar FOD akan menjadi catatan sejarah. Melalui momentum ini, kami bertekad melahirkan atlet-atlet disabilitas berprestasi yang mampu mengangkat nama daerah,” terangnya.
Iwan Purnomo juga menyampaikan informasi mengenai Cabang Olahraga (Cabor) yang disosialisasikan berjumlah 7 (tujuh) cabang.
Harapannya, melalui penyelenggaraan kegiatan ini dapat memunculkan atlet-atlet penyandang disabilitas yang kelak mampu berkompetisi dalam perlombaan mulai tingkat daerah sampai nasional.
“Ekspektasi kami dengan terselenggaranya festival ini adalah tumbuhnya atlet-atlet yang dapat berkompetisi di ajang paralympic atau kompetisi olahraga internasional lainnya untuk atlet penyandang disabilitas,” pungkasnya.(*).
Tinggalkan Balasan