BKK Nunukan Perketat Pengawasan di Perbatasan, dr Baharullah Imbau Warga Tetap Waspada COVID-19

(Foto: Istimewa)

Loading

NUNUKAN – Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Wilayah Kerja Nunukan, dr Baharullah, menegaskan bahwa pengawasan terhadap pelaku perjalanan internasional di pintu masuk Kabupaten Nunukan diperketat.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia.

“Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Nunukan memiliki kerentanan terhadap masuknya penyakit menular dari luar negeri. Untuk itu, kami meningkatkan pengawasan di seluruh titik kedatangan internasional, termasuk pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN),” ujar dr Baharullah kepada pusaranmedia.com, Selasa (3/6/2025).

Ia menyebutkan bahwa varian COVID-19 yang saat ini menyebar di negara-negara Asia seperti Malaysia, Thailand dan Singapura perlu menjadi perhatian.

“Meskipun situasi COVID-19 di Indonesia masih terkendali, peningkatan kasus di negara tetangga tetap menjadi ancaman. Di Malaysia, misalnya, varian XEC yang merupakan turunan JN.1 menjadi varian dominan,” ujarnya.

Menurut Baharullah, setiap pelaku perjalanan dari luar negeri yang masuk ke wilayah Nunukan wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan pengamatan tanda-tanda klinis oleh petugas kekarantinaan. Jika ditemukan gejala seperti demam atau gangguan pernapasan, maka pemeriksaan lebih lanjut akan segera dilakukan, termasuk pengambilan spesimen untuk diuji di laboratorium.

“Petugas kami telah disiagakan penuh. Kami juga mengintensifkan surveilans Influenza Like Illness (ILI) pada pelaku perjalanan, bekerja sama dengan laboratorium kesehatan masyarakat dan Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan,” jelasnya.

BKK Wilker Nunukan, lanjutnya, juga aktif memberikan imbauan kepada pelaku perjalanan agar mengenakan masker jika sedang sakit, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan pembersih tangan, serta segera melapor kepada petugas jika merasa tidak sehat saat bepergian.

“Masyarakat diminta tetap waspada, tetapi tidak panik. Terapkan pola hidup bersih dan sehat. Bila mengalami gejala seperti batuk, pilek, atau sesak napas, segeralah ke fasilitas kesehatan, apalagi jika ada riwayat kontak dengan orang dari luar negeri,” imbau dr. Baharullah.

Sebagai bagian dari sistem kekarantinaan nasional, BKK Nunukan juga mencatat dan melaporkan setiap temuan kasus suspek ke dalam sistem informasi resmi Kementerian Kesehatan, yakni Event Based Surveillance (EBS) dan Sistem Informasi Kekarantinaan Kesehatan (SINKARKES).

Kementerian Kesehatan melalui surat edaran tersebut telah meminta seluruh pihak di sektor kesehatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat COVID-19 dan penyakit menular lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini