DPRD Kutai Timur Usulkan Tiga Fokus Utama untuk Sistem Kerja Dispora

Loading

SANGATTA—Sebagai bagian tugas dari pengawasan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Shabaruddin, mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk segera merealisasikan program kelas khusus olahraga di tingkat SD dan SMP. Ia menilai, program ini krusial untuk menciptakan bibit atlet berprestasi sejak dini.

Anggota DPRD dari Partai Gelombang Rakyat Indonesia ini menekankan pentingnya sistem pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi atlet muda. Ia juga menilai peran penting Dispora.  “Dispora sangat strategis, bukan hanya di bidang olahraga, tapi juga pembinaan pemuda,” kata Shabaruddin.

Untuk mengoptimalkan peran strategis ini, Shabaruddin mengusulkan tiga fokus utama pengembangan sistem kerja Dispora. “Kami usulkan Dispora memiliki sistem kerja yang jelas – pertama di aspek talenta scouting, kedua pendidikan atlet, dan ketiga pengembangan skill mereka,” paparnya.

Program kelas olahraga di sekolah dianggap sebagai solusi tepat mengatasi kendala yang selama ini menghambat pengembangan atlet. Shabaruddin mengungkapkan tantangan di lapangan, yaitu masih banyak sekolah yang tidak mengizinkan anak berbakat ikut pelatihan. Orang tua juga sering keberatan dengan alasan anak harus fokus sekolah, bukan olahraga. Sebagian orang tua khawatir bila anak-anak terlalu fokus pada olahraga, prestasi akademiknya akan terhambat. 

Kelas khusus ini diharapkan dapat menjawab kekhawatiran tersebut. Program kelas olahraga akan memberikan dukungan komprehensif. “Anak-anak akan dapat guru khusus, asupan gizi terpenuhi, dan kebutuhan lain yang mendukung prestasi,” tegas Shabaruddin.

Dengan sistem pembinaan berjenjang dari SD hingga SMP, Shabaruddin berharap dapat menghasilkan atlet yang mampu bersaing minimal di level Provinsi Kalimantan Timur. Dorongan ini diperkuat oleh catatan prestasi Kutai Timur di bidang olahraga. 

Secara keseluruhan, Komite Olahraga Nasional Indonesia Kutim mencatat bahwa 70 persen dari 60 cabang olahraga yang dibina telah menunjukkan prestasi, dengan 80 persen di antaranya berhasil meraih medali. Prestasi ini tidak hanya di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga dibangun dari jenjang dasar melalui kompetisi seperti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional.

Kutai Timur memiliki beberapa cabang olahraga andalan yang berprestasi. Panjat Tebing bahkan berhasil meraih gelar juara umum dalam sebuah kejuaraan. Prestasi membanggakan juga datang dari Muay Thai, di mana dua atlet putrinya, Junetha Melva Christia Tangdilallo dan Stevany Reijune Christia Tangdilallo, berhasil terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang Sea Games 2025 di Bangkok, Thailand. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini