Legislator Kutai Timur Dorong Pengalihan Anggaran MBG untuk Penguatan Sarana Pendidikan
![]()

SANGATTA—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai hari ini masih mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satu yang menyorotinya adalah Legislator Kutai Timur (Kutim) Yulianus Palangiran. Ia menyampaikan pandangan konstruktif mengenai anggaran MBG yang sebaiknya dialihkan untuk program pendidikan yang lebih mendasar dan penting.
Menurut Legislator Partai Nasdem ini, meskipun program Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang menjadi perhatian nasional, terdapat kebutuhan yang lebih mendasar dan fundamental di sektor pendidikan yang memerlukan alokasi dana yang signifikan.
Yulianus menyoroti bahwa implementasi MBG di berbagai daerah saat ini menghadapi tantangan. Ia mengamati bahwa pelaksanaan program “Kan juga tidak seragam. Ada yang dilakukan dan juga ada yang tidak. Akhirnya membuat resah, gelisah, dan kata-kata sumbang yang sesungguhnya kita tidak perlu dengarkan oleh seluruh masyarakat,” katanya.
Dari sisi anggaran, ia mengungkapkan kekhawatiran mengenai beban keuangan negara. “Barang pasti bahwa negara kita ini banyak utang sementara anggaran hampir separuh anggaran habis karena MBG,” jelasnya.
Sebagai solusi yang menawarkan dampak lebih berkelanjutan, Yulianus mengusulkan pengalihan anggaran MBG ke sektor yang dianggapnya lebih mendesak. Ia meyakini bahwa pengalihan dana ini harus difokuskan pada pembiayaan sarana dan prasarana pendidikan, mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP dan seterusnya.
“Kalau saya lihat alangkah lebih bagusnya menurut saya kalau digratiskan pool semua kegiatan yang tidak terlepas dari sarana dan prasarana pendidikan. Baik tingkat TK, SD, SMP dan seterusnya sangat-sangat diperlukan,” usulnya.
Prioritas ini didasarkan pada kondisi riil infrastruktur pendidikan yang dinilai belum memadai di Kutai Timur. Yulianus menggambarkan situasi di lapangan. “Sarana-prasarana termasuk dengan rombong kelas tidak mencukupi dan jauh lebih kekurangan dibanding dengan daerah-daerah lain,” ungkapnya. Ia
kemudian mempertanyakan urgensi program makan gratis jika infrastruktur dasar untuk belajar masih terbatas. “Dan sementara kita mau usahakan untuk makan gratis, makan gratis anak-anak itu mau di mana? Sementara sarananya, gedungnya, rombong kelasnya tidak punya. Kan ini yang paling penting kita ini,” paparnya.
Dengan tegas, Yulianus menyatakan bahwa investasi pada sarana pendidikan akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik bagi generasi mendatang. Ia menutup dengan rekomendasi yang jelas kepada pemerintah.
“Jadi jujur saya mengatakan, kalau boleh pemerintah setuju jangan lakukan MBG tetapi larikan ke sarana dan prasarana pendidikan ke depan yang lebih baik,” tutupnya. (ADV)



Tinggalkan Balasan